Memaksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Apr 16, 2025

Indonesia terus meningkatkan propoersi energi terbarukan dalam bauran energi nasional guna mencapai ketahanan dan kemandirian energi. Dikenal sebagai negara dengan potensi panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, Indonesia memiliki potensi panas bumi sekitar 23.965 megawatt (MW). Namun, hingga tahun 2024, kapasitas terpasang untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi baru mencapai sekitar 2.600 MW, atau hanya sekitar 10,8% dari potensi yang ada. Di sisi lain, Indonesia juga memiliki target untuk mencapai emisi nol bersih (net zero emission) pada tahun 2060. Maka dari itu, diperlukan lompatan yang luar biasa untuk mencapai target ini. Optimalisasi potensi panas bumi menjadi salah satu strategi kunci untuk meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional.

Sebagai mitra dalam mendukung pengembangan potensi panas bumi Indonesia, Selandia Baru mendukung upaya Indonesia memanfaatkan sumber daya ini demi ketahanan energi. Selama lebih dari 50 tahun, kemitraan antara Selandia Baru dan Indonesia terus berlangsung untuk pengembangan potensi panas bumi di Indonesia.

Pada tahun 1972, Selandia Baru mendukung fase pengeboran eksplorasi hingga beroperasinya pembangkit listrik panas bumi komersial pertama Indonesia, Kawang Kamojang di Jawa Barat, pada tahun 1983. Dukungan ini terus berlanjut melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam produksi energi terbarukan dan konservasi energi, bantuan teknis, studi bersama, pertukaran keahlian, dan pengembangan sumber daya manusia. Pada tahun 2026, program New Zealand Support for Technical Training in the Indonesia Geothermal Sector (NZSTIGS) diluncurkan dengan tujuan mendukung pengembangan keterampilan dan kapasitas sumber daya manusia di sektor panas bumi. Kerja sama ini kemudian dilanjutkan pada tahun 2018 melalui program Acceleration of Geothermal Development in Indonesia Activity (Geo-INZ) untuk mendukung percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia yang mendukung pembangunan ekonomi dan sosial, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan mendorong kesetaraan gender, lingkungan, dan hak asasi manusia di sektor ini.

Kegiatan Program Kerjasama Panas Bumi Indonesia-Aotearoa (PINZ)

Melanjutkan kesuksesan dari inisiatif dan kemitraan sebelumnya, pada 2023, Ministry of Foreign Affairs and Trade, Manatū Aorere (MFAT) Selandia Baru, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia sepakat melanjutkan kolaborasi di sektor panas bumi dengan meluncurkan Kegiatan Program Kerjasama Panas Bumi Indonesia-Aotearoa (PINZ)

PINZ adalah kemitraan selama lima tahun yang berlangsung sejak tahun 2024 hingga 2029 yang berfokus pada penyediaan dukungan teknis dan pengembangan kapasitas di sektor panas bumi. Program ini bertujuan mendukung Indonesia dalam meningkatkan kontribusi energi panas bumi, memenuhi komitmen perubahan iklim, serta mencapai target energi terbarukan.

Mengembangkan keahlian yang dimiliki di Indonesia sekaligus mengintegrasikan praktik-praktik baik dari Selandia Baru

Program PINZ memberikan bantuan teknis dan layanan pengembangan kapasitas dalam tiga bidang utama. Pertama, dukungan terkait kebijakan, regulasi, dan perencanaan sektoral. PINZ akan memberikan masukan teknis untuk perencanaan, kebijakan, regulasi, dan standar di sektor panas bumi.

Kedua, dukungan teknis, pengembangan kapasitas, dan evaluasi hasil untuk eksplorasi dan persiapan proyek pengembangan panas bumi yang dikelola oleh Pemerintah Indonesia. PINZ akan memberikan dukungan geosains yang terfokus untuk memajukan proyek eksplorasi panas bumi serta mempersiapkan proyek pembangkit listrik dan pemanfaatan langsung untuk pengembangan komersial.

Ketiga, meningkatkan keterampilan dan kapasitas tenaga kerja di sektor panas bumi. Program ini memfasilitasi pelatihan vokasi bagi teknisi dan operator pembangkit panas bumi di politeknik terpilih di Indonesia, yang diselenggarakan oleh politeknik tersebut berdasarkan kurikulum dan materi pelatihan yang telah dikembangkan sebelumnya. PINZ juga akan memberikan dukungan terkait pelatihan singkat dan lokakarya kelompok untuk membantu menjawab tantangan kesenjangan yang ada dan memperkenalkan materi baru yang relevan.

Melalui PINZ, kedua negara bercita-cita mengembangkan potensi panas bumi Indonesia untuk pasokan listrik dan panas, dengan mengembangkan keterampilan dan keahlian yang ada di Indonesia, sekaligus mengintegrasikan praktik-prakti baik dari Selandia Baru. Upaya kolaboratif ini diharapkan memperkuat ketahanan dan kemandirian energi Indonesia, khususnya di sektor panas bumi, sekaligus membina kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan antara Indonesia dan Selandia Baru.

Artikel Terkait